03/11/12

Insomnia (sulit Tidur)

Tentang Insomnia
Insomnia adalah suatu kelainan / penyakit dimana berada dalam keadaan sulit tidur, sulit mencapai kondisi tertidur lelap, atau keduanya. Jika mengalami Insomnia, biasanya Anda akan bangun dalam kondisi tidak segar, yang akan mengganggu kondisi beraktivitas sepanjang hari. Insomnia tidak cuma bisa menguras energi dan mood, namun juga kesehatan, aktivitas kerja dan kualitas hidup Anda.

insomnia


Sebenarnya berapa lama idealnya kita tidur? Untuk hal ini tergantung tiap-tiap individu. Kebanyakan orang butuh tidur antara 7 - 8 jam per hari. Banyak orang mengalami insomnia hanya untuk masa-masa tertentu, namun ada pula yang mengalami insomnia jangka panjang (insomnia kronis).
Anda tidak perlu khawatir, karena mungkin anda cuma perlu merubah sedikit kebiasaan tidur untuk melawan insomnia.

Gejala Insomnia antara lain:
  • Sulit mencapai tahap tertidur lelap
  • Terbangun saat tidur
  • Terlalu cepat bangun tidur
  • Tidak merasa cukup istirahat setelah tidur malam
  • Merasa ngantuk di siang hari
  • Merasa resah, depresi dan gusar
  • Sulit konsentrasi saat beraktivitas
  • Seringnya melakukan kesalahan atau kecelakaan kecil
  • Sering merasa sakit kepala
  • Sering muncul gangguan pencernaan.
  • Munculnya kekhawatiran akan kondisi tidur.
Seseorang dengan gejala Insomnia kadang butuh waktu 30 menit atau lebih untuk benar-benar bisa tertidur lelap dan bisa saja cuma tidur hanya 6 jam atau kurang dari itu selama 3 hari atau lebih dalam seminggu.

Penyebab Umum Insomnia, antara lain:
  • Stres. Kekhawatiran tentang pekerjaan, sekolah, kesehatan atau keluarga dapat menyebabkan pikiran anda aktif di malam hari dan membuat anda sulit tidur. Kehidupan yang penuh tekanan, seperti sanak keluarga yang meninggal atau sakit, perceraian atau PHK, juga bisa menyebabkan insomnia. 
  • Cemas / Resah. Perasaan cemas / resah yang muncul sepanjang kita beraktivitas sampai gangguan rasa cemas yang serius juga bisa mengganggu tidur anda. 
  • Depresi. Anda bisa jadi tidur berkepanjanganb atau jadi sulit tidur saat anda depresi. Ini bisa terjadi akibat ketidak-seimbangan kimiawi di otak atau kecemasan yang disertai depresi bisa membuat anda tidak bisa tenang saat tidur. Insomnia bisa juga disertai penyakit mental 
  • Kafein, Nikotin dan Alkohol. Kopi, teh, cola dan minuman yang mengandung kafein terkenal sebagai stimulan. Minum kopi di sore hari bisa menyebabkan anda terjaga di malam hari. Nikotin dalam rokok juga merupakan stimulan yang bisa menyebabkan insomnia. Alkohol itu sebenarnya punya efek menenangkan dan bikin ngantuk (sedatif), namun alkohol juga malah berefek tidak bisa mencapai tahap tidur lelap dan bisa membuat anda terbangun di malam hari. 
  • Kondisi Medis. Jika anda menderita rasa sakit jangka panjang (sakit kronik), kesulitan bernafas atau sering pipis, anda mungkin mengidap insomnia. Kondisi medis yang sering dihubungkan dengan insomnia, seperti radang sendi (arthritis), kanker, kelainan jantung, penyakit paru, penyakit saluran pencernaan - GERD (Gastro Esophageal Reflux Disease), kelenjar tiroid aktif, stroke, parkinson dan alzheimer (pikun). Pastikan bahwa kondisi medis anda benar-benar terjaga, maka kondisi insomnia anda bisa dikendalikan. Jika anda mengidap arthritis, sebagai contoh, minum obat pereda sakit akan membantu anda untuk tidur. 
  • Perubahan Suasana Lingkungan atau Jadwal Kerja. Bepergian dan bekerja larut atau terlalu pagi dapat mengganggu siklus 24 jam, yang membuat sulit tidur. Siklus tubuh bekerja sebagai jam internal, mengarahkan hal-hal seperti siklus tidur-bangun, metabolisme dan suhu tubuh. 
  • Kebiasaan Buruk Saat Tidur. Kebiasaan yang dapat membantu tidur nyaman dan nyenyak disebut juga Sleep Hygiene. Sleep Hygiene yang buruk itu termasuk jadwal tidur tidak teratur, beraktivitas sebelum tidur, lingkungan tidur yang tidak nyaman dan penggunaan ranjang untuk aktivitas selain tidur.    
  • Kecemasan tentang Insomnia. Insomnia bisa terjadi ketika anda terlalu cemas akan tidak bisa tidur dan terlalu memaksakan diri untuk tidur. Kebanyakan orang dengan kondisi seperti ini, biasanya akan tidur lebih baik ketika mereka jauh dari lingkungan tidurnya atau ketika mereka tidak berusaha untuk tidur, seperti ketika mereka nonton TV atau membaca. 
  • Makan terlalu larut malam. Makan snack ringan sebelum tidur tidak apa, namun kalau makan terlalu banyak malah akan membuat anda merasa tidak nyaman ketika berbaring, malah mempersulit untuk tidur. Banyak orang malah merasa heart burn - dada terasa panas akibat terjadinya salah alir asam lambung dan makanan ke arah dada. Perasaan tidak nyaman ini bisa membuat anda terjaga.

Insomnia dan Penuaan

Insomnia sering terjadi sejalan dengan penambahan usia. Ketika anda bertambah tua, terjadi perubahan dalam tubuh kita yang bisa berefek pada kebiasan tidur kita.
Anda akan mengalami :  
  • Perubahan Pola Tidur. Tidur jadi tidak terlalu nyenyak ketika bertambah tua, dan anda jadi mudah terbangun akibat suara atau perubahan lain di sekitar anda. Ketika bertambah tua, jam internal anda jadi lebih cepat, yang berarti anda jadi cepat merasa lelah di malam hari dan terbangun lebih cepat di pagi hari. Namun walau bertambah tua, manusia tetap butuh total waktu yang sama untuk tidur seperti halnya anak muda. 
  • Perubahan Aktivitas. Anda akan merasa kurang aktif secara fisik dan sosial. Aktivitas bisa membantu kita untuk tidur nyenyak. Anda akan cenderung untuk tidur siang, yang akan merubah lamanya tidur di malam hari. 
  • Perubahan Kesehatan. Rasa sakit kronis seperti radang sendi atau sakit punggung dan depresi, cemas dan stres bisa mengganggu tidur. Para pria lebih tua tidak jarang terjangkit pembesaran kelenjar prostat, yang akan menyebabkan mereka jadi sering pipis, mengganggu tidur mereka.  Untuk para wanita, kepanasan disertai menopause juga bisa mengganggu tidur.

Gangguan tidur lainnya seperti apnea tidur (sesak nafas saat tidur) dan kaki pegal-pegal adalah penyakit yang biasa terjadi untuk orang-orang yang telah berumur. Apnea tidur bisa menyebabkan anda berhenti bernafas secara periodik sepanjang malam. Kaki pegal-pegal menyebabkan sensasi tidak nyaman di kaki anda dan anda tidak bisa menahan untuk menggerakkannya yang akan menyebabkan anda susah tertidur.
Gangguan tidur bisa juga terjadi pada anak-anak dan remaja. Beberapa anak dan remaja bisa sulit tidur atau menolak jam tidur mereka karena jam internal mereka bekerja lebih lambat. Mereka ingin tidur larut malam dan bangun telat di pagi hari.

Faktor Resiko Insomnia

Semua orang kadang bisa sulit tidur. Namun resiko untuk mengalami insomnia lebih besar untuk :
  • Wanita. Wanita lebih berisko terkena insomnia. Perubahan hormon semasa siklus menstruasi dan menopause bisa jadi berperan di sini. Ketika menopause, keringat dan rasa panas sering mengganggu tidur. 
  • Umur lebih dari 60 tahun. Dengan perubahan pola tidur, insomnia makin menjadi sejalan dengan umur. 
  • Mengalami Gangguan Mental / Kejiwaan. Banyak kelainan / penyakit, termasuk depresi, kecemasan, penyakit gangguan emosi (bipolar disorder) dan stres akibat trauma, bisa mengganggu kualitas tidur. Terbangun terlalu pagi adalah gejala klasik depresi dini. 
  • Mengalami Stres Berat. Kejadian yang menbuat stres bisa menyebabkan insomnia sementara, dan kejadian yang bisa menyebabkan stres jangka panjang seperti meninggalnya orang terkasih atau perceraian bisa menyebabkan insomnia kronik. Kondisi ekonomi rendah / miskin atau tidak punya pekerjaan dapat meningkatkan resiko. 
  • Bekerja malam atau Perubahan Giliran Kerja. Bekerja malam atau seringnya berganti giliran kerja dapat meningkatkan resiko insomnia. 
  • Bepergian Jauh. Kondisi Jet lag akibat bepergian ke luar negeri yang beda zona waktu dapat menyebabkan insomnia.


Komplikasi Pada Insomnia

Tidur itu sangat penting bagi kesehatan seperti halnya pola makan / diet sehat dan olah raga teratur. Apapun penyebabnya, insomnia bisa berefek pada tubuh baik secara mental dan fisik. Orang-orang yang menderita insomnia sering dilaporkan memiliki kualitas hidup yang lebih buruk daripada orang-orang yang bisa tidur nyenyak.

Komplikasi pada Insomnia antara lain:  
  • Aktivitas kerja atau bersekolah yang buruk
  • Reaksi lambat saat mengemudi dan resiko tinggi akan kecelakaan
  • Masalah psikis, seperti depresi atau kecemasan
  • Badan kegemukan atau obesitas
  • Fungsi sistem imun / daya tahan tubuh yang rendah
  • Resiko lebih tinggi akan penyakit-penyakit serius jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi / hipertensi, penyakit jantung dan gula darah tinggi / diabetes


Sumber http://www.mayoclinic.com/health/insomnia/DS00187

Tidak ada komentar:

Posting Komentar